Senin, 02 Januari 2012

TIGA KISAH PERSAHABATAN


Suatu ketika manusia membutuhkan teman, bukan teman biasa bukan pula teman luar biasa melainkan teman yang bisa mengerti semua tentang kita ataupun teman yang bisa mengerti sedikit saja tentang kita. Perjalanan itu begitu panjang, beragam sifat teman  dan sahabat pernah singgah dalam memori ini tapi pada akhirnya harus kembali pada kenyataan bahwa tidak ada yang kekal di dunia ini. Pada akhirnya kita harus rela melepas semua yang kita sayang dan ikhlas menerima kenyataan bahwa persahabatan tak harus selalu bersama melainkan tergantung sejauh mana niat kita mempertahankannya walaupun hanya dalam hati.
                Kisah satu, kisah ini begitu indah bagi yang pernah mengalami karena saat-saat seperti itu sangat langka dimana kita bertemu dengan orang yang mempunyai latar belakang, sifat dan karakter yang hampir sama tetapi tidak sama persis karena perbedaan itulah yang menjadikan persahabatan itu begitu indah untuk dikenang. Puji Heru Pramono sebuah nama yang sudah terukir sebagai sahabat terbaikku. Kami selalu merasa senasib karena kami kurang beruntung dalam menghadapi masa muda yang kata orang merupakan saat-saat tak terlupakan. Kami merasa seperti telah menjadi saudara karena kami mempunyai karakter yang sensitive dalam menghadapi hidup, dan kami merasa bahwa kamilah orang yang paling kuat menghadapi segala cobaan hidup walaupun kami sadar bahwa kami tak setegar itu. Kami sering meratapi hidup bersama, kami berusaha memecahkan persoalan hidup menurut cara yang kami anggap benar walaupun kadang-kadang kami begitu emosional. Tapi itulah kami, sebuah persahabatan yang indah untuk dikenang walaupun kita tidak bisa terus bersama karena memang kita mempunyai jalan hidup masing-masing. Pada saat perpisahan itu datang, aku merasa sangat terpukul karena aku merasa kehilangan satu kaki yang selama ini menopangku untuk tetap tegar berdiri. Aku merasa tak lagi memiliki apapun untuk dipertahankan karena sahabat, kakak dan guru terbaikku akan pergi meninggalkanku sendiri menghadapi gelapnya hidup. Dia berpesan, “kita tidak bisa terus hidup bergantung kepada orang lain, karena sebenarnya kita mampu menghadapi sendiri semua kesulitan hidup dengan belajar dan berkaca pada masa lalu”. Selamat jalan sahabatku, walaupun kau kini jauh di seberang samudera tapi kaulah teman, sahabat dan kakak terbaikku yang telah memberi banyak pelajaran hidup walaupun kadang kau mempertahankan egomu sebagai manusia.
                Kisah dua, hampir sepuluh tahun kita bersama tanpa terpisahkan tetapi akhirnya jalan kita memang berbeda dan kita harus melangkah menuju tujuan masing-masing demi masa depan. Sepuluh tahun kita tertawa, menangis dan saling berbagi bersama, bukan waktu yang singkat memang tapi akhirnya kitapun harus berpisah. Perpisahan itu begitu menyakitkan, kala Izul menikah menuju kehidupan baru yang sebenarnya kita tidak pernah siap menghadapi saat-saat itu, kala aku harus meninggalkan tanah kelahiranku untuk merantau jauh ke seberang samudera, kala Upih harus tergeletak tak berdaya menghadapi penyakit dan akhirnya meninggalkan kami untuk selamanya, kala Iyan mulai bertekad menyelesaikan kuliah. Kini kita tercerai berai, tak ada lagi empat sekawan yang dulu sangat kompak dalam hal positif maupun negative, tak ada lagi pertengkaran-pertengkaran kecil yang terjadi dan tak ada lagi tempat mencurahkan semua isi hati seperti dulu. Kini aku sendiri dalam keterasingan, aku merindukan perang ideology dengan kalian, aku merindukan saat-saat kita merasa yang paling hebat, aku selalu merindukan saat-saat susah dan senang kala kita bersama. Tapi kini aku yakin bahwa persahabatan tak selalu harus bersama, sahabat sejati tak akan pernah lupa akan semua kenangan masa lalu dan sahabat sejati akan terus bersama walaupun hanya dalam bayangan.
                Kisah tiga, mengapa selalu saja khilaf yang kecil mengusik bagai angin berhembus kencang goyahkan kaki kita. Memang baru beberapa hari pertemuan itu terjadi dan tak kusangka saat itu juga kita harus menghadapi perpisahan. Walaupun waktu begitu cepat memisahkan kita tapi pelajaran yang kita dapat sangatlah besar dan begitu berharga sebagai modal kita untuk menyusuri gelapnya kehidupan ini. Ya kebersamaan kita satu malam dimana kita saling berbagi tentang hidup kita telah mendatangkan bencana yang dahsyat buat kita berdua. Fitnah dan tekanan akibat dari itu sangatlah menyesakkan dada walaupun aku tetap mensyukuri pelajaran yang telah Allah berikan, karena dengan begitu kita akan lebih berhati-hati dalam menghadapi hidup dan semoga aku dan juga kamu tidak akan berhenti menebar kebaikan kepada orang lain biarpun harus menebus dengan mahal terhadap apa yang telah kita lakukan. Katakanlah kebenaran itu dengan jujur walaupun itu sakit daripada kita harus berbohong, karena percayalah bahwa siksaan Allah lebih pedih daripada siksaan di dunia ini. Walaupun tidak saya ungkapkan secara rinci apa yang terjadi antara kami dalam tulisan ini tapi saya merasa puas dapat menuliskannya dalam salah satu bab sahabat terbaikku ini. Karena apa, bagaimana dan siapa kita hanya kita yang tau. Allah Maha Besar, Maha Menguasai Segala, dan tidak ada dzat yang mampu menyamai-Nya.

“PERSAHABATAN BUKAN TENTANG UNTUNG RUGI TETAPI PERSAHABATAN ADALAH TENTANG KETULUSAN TANPA MENGHARAP BALAS BUDI”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar