Senin, 02 Januari 2012

KETIKA



                Ketika kejujuran menjadi hal yang langka di dunia, aku merasa sendiri dalam kemunafikan. Tiada kata yang dapat kutelan apalagi kalimat untuk kucerna. Aku merasa hidup dalam pembodohan dan pembenaran yang sebenarnya kebodohan dan kebenaran begitu nyata terlihat.
                Ketika  aku merenung dalam kegamangan pikiran, tanpa sadar akupun terjebak dalam pembenaran. Hitamnya dunia dan kotornya pikiran seakan telah tercampur rapi dalam sebuah adonan kebodohan.
                Ketika harta dan kehormatan semu diperjuangkan dengan gagah berani, martabat dan keluhuran budi seakan terabaikan hingga aku mendapati kejujuran yang tadinya tampak indah berseri menjadi sangat menjijikkan.
                Dimana lagi nuranimu wahai pejuang pembenaran, sudah puaskah kau melakukan pembodohan. Dunia seakan telah kau taklukkan, dirimu berdiri seolah menjadi pemenang yang dengan ksatria memperjuangkan kemunafikan.
                Ketika aku menertawakanmu, kau masih merasa menjadi yang terpuji yang semakin membuat aku muak dan ingin memuntahkan isi perutku di mukamu. Ha…ha…ha…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar