Senin, 02 Januari 2012

KEBANGGAANKU



            Aku dilahirkan di bumi pertiwi ini, aku dibesarkan oleh tanah ini, aku mencari nafkah di zamrud khatulistiwa nan indah ini, tapi aku tidak bangga sedikitpun menjadi bagian dari surga dunia ini.
                Jangan kau salahkan aku karena aku tak menghormati bangsa ini lagi, jangan kau cemooh aku karena aku tak mempunyai sedikitpun kebanggaan terhadap Negara ini. Berkacalah sebelum kau mencaci maki aku sebagai pengkhianat, nilailah dulu dirimu  sebelum kau membunuhku. Kau cuma seonggok sampah yang selalu menyusahkanku, kau buat hidupku dan hidup saudara-saudaraku nista sementara kau terus berteriak-teriak bahwa kau berjuang untuk kami.
                Kau berikan kami janji semu, kau rampas peninggalan nenek moyang kami dan kau terus tertawa bergelimang harta dan berdalih bahwa kaulah pejuang sejati yang selalu membela ibu pertiwi. Dari lahir sudah kau peras keringat kami untuk mengabdi pada ibu pertiwi, bahkan kini ketika sebagian dari kami harus  meninggalkan dunia karena lapar kau terus saja merampok harta yang paling tak berharga dari kami. Dimana nuranimu wahai pembela ibu pertiwi yang anak-anaknya selalu tertindas. Haruskah kami bangga dengan apa yang telah kau lakukan kepada kami. Kau tak ubahnya penjajah yang menindas kami berabad-abad, kau tak ubahnya tikus-tikus yang mencuri keju lalu bersembunyi di sarangmu yang mewah.
                Kami bangga dilahirkan di Negara terkejam terhadap rakyatnya, kami bangga menjadi bagian dari cemoohan dunia luar yang selalu menuduh kami teroris dan kami bangga karena kami merupakan rakyat yang tak tau terima kasih kepada Negara.
                Jikalau kau membaca tulisan ini wahai pembela tanah air, darahmu pasti mendidih dan kau pasti akan mengejar dan memenjarakan kami yang kau tuduh makar. Tapi bagi kami, penjaramu lebih nyaman daripada kebebasan yang kau berikan. Dan kami terus akan mengutukmu sampai kau sadar bahwa sebenarnya kita terlahir dari tanah yang sama, dari Negara yang sama dan mempunyai cita-cita serta keinginan yang sama pula.(Semua tulisan di atas bukan upaya provokasi tetapi penyadaran terhadap orang-orang yang memegang peranan penting di Negara ini supaya mereka sadar terhadap apa yang telah mereka lakukan selama ini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar